Urbanisasi selama ini menimbulkan berbagai
polemik tanpa disertai adanya langkah kongkret dari pemerintah dan pihak yang
berkepentingan.
Padahal, motif dari urbanisasi adalah motif
ekonomi. Masyarakat yang berasal dari daerah mengharapkan adanya peningkatan
kualitas hidup dengan pindah ke kota besar. Hal ini sangat wajar, sebab memang
perputaran uang di kota besar relatif lebih besar dibandingkan di daerah. Di
samping itu, daya tarik tersendiri yang ditawarkan oleh kota besar membuat
tidak sedikit warga daerah untuk mencoba peruntungan mereka di kota. Sehingga,
informasi tersebut menimbulkan asumsi pribadi warga daerah terkait penghidupan
yang lebih layak di kota-kota besar.
Namun, bertepuk sebelah tangan. Artinya, mereka
melihat situasi kota besar tidak seperti apa yang telah mereka bayangkan
sebelumnya. Justru yang dihadapi adalah terlalu banyaknya penawaran tenaga
kerja di kota besar tanpa disertai dengan permintaan yang memadai bagi tenaga
kerja itu sendiri.
Akibatnya, terjadi surplus tenaga kerja yang
berarti menumpuknya pengangguran di kota besar. Kondisi ini bukannya
meningkatkan kesejahteraan, tetapi justru menyulitkan warga daerah yang
bersangkutan. Belum lagi masalah sosial yang harus diselesaikan oleh pemerintah
kota tersebut. Kepadatan penduduk, rumah kumuh, gepeng, hingga kasus
kriminalitas yang terjadi di kota-kota besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar